Selasa, 07 September 2021

MENTAL DISORDER 2



Bentuk-bentuk Mental Disorder

Ada beberapa bentuk perilaku yang dapat dikenali sebagai perilaku mental disorder diantaranya adalah :

A. Psikopat

PSikopat adalah bentuk kekalutan mental yang ditandai dengan tidak adanya pengorganisasian dan pengintegrasian pribadi. Penderita psikopat tidak pernah bisa bertanggung jawab secara moral, dan selau berkonflik dengan norma-norma sosial dan hukum, karena sepanjang hayatnya orang yang bersangkutan hidup dalam lingkungan sosial yang abnormal dan immoral yang diciptakan oleh angan-angannya sendiri. Orang-orang psikopat pada umunya ketika masih muda mendapatkan kasih sayang yang minim sekali, bahkan mungkin sama sekali tidak mendapatkan kasih sayang dari lingkungannya.

Gejala dari psikopat antara lain :

1. Tingkah laku dan relasi sosialnya selalu a-sosial, eksentrik (kegila-gilaan) dan kronis patologis. Tidak memiliki kesadaran sosial dan intelegensi sosial.

2. Sikapnya aneh-aneh, sering berbuat kasar, bertingkah laku kegila-gilaan, kurang ajar dan ganas, buas terhadap siapapun, tanpa suatu sebab serta sering sadis.

3. Suka ngeloyor atau mengembara kemana-mana tanpa tujuan.

4. Pribadinya labil.

5. Ada disorientasi terhadap lingkungannya.

6. Tidak pernah loyal terhadap seseorang, kelompok atau kode etik tertentu.

7. Emosinya tidak matang, sering tanpa perasaan.

8. Sering melakukan penyimpangan seksual dalam bentuk; homoseksual, tranvestitisme, pedofilia, fetishisme serta sadisme.

B. Psikoneurosa

Psikoneurosa merupakan sekelompok seaksi psikis yang ditandai secara khas dengan unsur kecemasan, dan secara tidak sadar ditampilkan dengan penggunaan mekanisme pertahanan diri. Tidak ada kontak dengan lingkungan sekitarnya dan relasi dengan dunia luar sedikit sekali.

Adapun sebab-sebab neurosa antara lain :

1. Tekanan-tekanan sosial dan tekanan kultural sangat kuat, yang menyebabkan ketakutan, kecemasan dan ketegangan batin yang sifatnya kronis.

2. Indiividu mengalami banyak frustasi, dan konflik-konflik emosional yang sudah dimulai sejak kanak-kanak.

3. Individu sering tidak rasional sebab sering memakai defence mechanisme yang negatif dan lemah pertahanan diri baik secara fisik maupun mental.

4. Pribadinya sangat labil, tidak imbang dan kemauannya sangat lemah.

C. Psiko fungsional

Psiko fungsional merupakan mental disorder secara fungsional kepribadian dan maladjusment sosial yang berat. Penderita tidak mampu mengadakan relasi sosial dengan dunia luar, sering terputus sama sekali dengan relasi hidup, lalu menjadi inkompeten secara sosial, terdapat pula gangguan pada karakter dan fungsi intelektual.

Gejala umum dari penderi psiko fungsional yaitu :

1. Terdapat kekalutan mental yang progresif, juga terdapat disorientasi terhadap lingkungan, sehingga reaksinya terhadap stimulus eksternal dan konflik batin sendiri selalu salah.

2. Hubungan dengan dunia realitas jadi terputus, responnya terhadap sekitarnya selalu tidak tepat dan keliru, suka tertawa terus-menerus.

3. Ada malajusment disertai disorganisasi dari fungsi-fungsi kejiwaan, intelegensi, perasaan dan kemauan.

4. Seringkali dibayangi oleh macam-macam halusinasi, ilusi dan delusi. Selalu merasa takut, bingung, khususnya ada kekacauan emosional yang kronis.

5. Sering mengalami stupor, menjadi agresif, kasar, keras kepala dan kurang ajar. Ia mungkin menyerang dan membunuh orang lain, atau berusaha membunuh dirinya sendiri.

D. Schizofrenia

Schizofrenia adalah bentuk kegilaan dengan disintegrasi pribadi, tingkah laku emosional dan intelektual yang ambigious (majemuk) dan terganggu secara serius, mengalami regresi atau dementia total. Penderita banyak melarikan diri dari kenyataan hidup, dan berdiam dalam dunia fantasi.

Adapun macam-macam schizofrenia antara lain :

1. Schizofrenia yang hebepherenic, yaitu mental/jiwanya menjadi tumpul;

2. Schizofrenia yang catatonik (kaku)

3. Schizofrenia yang paranoid

E. Psikosa Manis-depresif

Merupakan kekalutan mental serius berupa gangguan emosional yang ekstrem, terus-menerus bergerak antasa gembira, tertawa sampai dengan rasa sedih putus asa. Penderita akan selalu merasa gelisah dan tidak pernah merasa puas. 75% dari jumlah penderitanya adalah wanita.

Adapun gejalanya adalah sebagai berikut :

1. Penderita menjadi sangat aktif, amat ribut, lari kesana-kemari dan banyak gerakan;

2. Sangat tidak sabaran dan tidak toleran;

3. Kesadarannya kabur, ide-idenya campur aduk dan kacau balau serta tidak mengenal larangan dan pantangan-pantangan;

4. Emosinya pendek-pendek dan meledak-ledak;

5. Dikejar oleh ilusi-ilusi dan halusinasi-halusinasi visual dan aural;

6. Ada disorientasi total terhadap ruang, tempat dan waktu;

7. Penderita bisa melakukan serangan-serangan, kekerasan dan usaha-usaha membunuh orang atau usaha bunuh diri.

F. Psikosa Paranoia

Psikosa paranoia adalah gangguan mental yang mat serius, diantaranya memiliki ciri-ciri timbulnya banyak delusi. 70% penderitanya adalah pria. Mereka selalu diliputi rasa iri hati, cemburu dan curiga. Pada umumnya mereka tidak diganggu oleh halusinasi.


Solusi Pemecahan

Persoalan mental disorder dapat diselesaikan dengan beberapa cara antara lain :

1. Tetap aktif olah raga teratur dan menjaga kebersihan serta penampilandiri dapat membantu mempunyai perasaan positif;

2. Melibatkan diri dalam kelompok;

3. Ikut dalam kegiatan atau klub, bertemu teman secara teratur dalam suasana menyenangkan serta suportif, mempunyai sahabat tempat saling bercerita, ikut kursus-kursus, atau mempelajari hal baru;

4. Menerima diri sendiri;

5. Relaksasi;

Terlalu banyak kegiatan akan membuat tertekan. Luangkan waktu untuk bersantai dan istirahat. Penting juga untuk bisa tidur malam dengan baik, yang akan membantu meredakan stres. Tidur yang baik dan teratur merupakan penyegaran pikiran.

6. Menghindari alkohol dan narkoba;

7. Makan secara sehat dan teratur;

8. Mendekatkan diri padda tuhan;

9. Kenali gejala kesehatan mental yang terganggu;

Mempunyai kesehatan mental yang baik berarti mampu mengatasi tekanan hidup sehari-hari. Bila anda merasa tidak mempu mengatasi, atau malah mengatasi dengan lakohol dan narkoba (napza), anda mungkin mempunyai masalah yang memerlukan bantuan orang lain.

10. Mencari bantuan.

Bila seseorang sakit secara fisik, maka akan berkonsultasi pada dokter. Begitu pula dengan kesehatan mental anda. Jangan merasa malu atau ragu untuk mencari pemecahan masalah pada ahli.



Sumber :

Mubasyaroh. 2013. " Pengenalan Sejak Dini Penderita Mental Disorder ". Jurnal pendidikan Vol 4, No.1, Juni. STAIN Kudus Jawa Tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PROBLEM SOLVING